7 Persepakbola yang di Gaji Terlalu Tinggi Feb 19th 2014, 08:46, by Alexander Triliunan Rupiah dihabiskan klub-klub di dunia untuk menggaji pesepakbola. Namun, ada sejumlah pesepakbola yang dianggap tidak pantas mendapat gaji tinggi. Siapa sajakah pemain tersebut?Berikut ini adalah 7 pesepakbola yang dianggap mendapat gaji terlalu tinggi seperti dikutip dari The Inverted Winger: 1. Samuel Eto'o Striker timnas Kamerun ini pernah mendapat gaji US$31,2 juta (setara Rp368 miliar) per tahun saat masih memperkuat klub Rusia, Anzhi Makhachkala. Namun, setelah 2 tahun memperkuat Anzhi, pemilik klub Suleiman Kerimov memutuskan untuk menurunkan gaji Eto'o.Kerimov sepertinya melihat kontribusi Eto'o selama 2 musim tidak signifikan dan Anzhi gagal meraih gelar satu pun. Pada Agustus 2013, Anzhi memutuskan untuk menjual Eto'o ke Chelsea. Di Stamford Bridge, gaji mantan pemain Stamford Bridge itu menurun drastis hingga lebih dari setengahnya menjadi US$10,5 juta (setara Rp123 miliar) per tahun. El Nino mendapat gaji US$24 juta (setara Rp283 miliar) per tahun di Chelsea. Namun, permainan El Nino hingga kini masih jauh dari harapan Chelsea sejak dibeli dengan rekor transfer Premier League £50 juta (setara Rp982 miliar) pada 2011. Chelsea memang merebut satu gelar Liga Champions, Liga Europa dan Piala FA dengan Torres berada di skuad mereka. Tapi, pemain timnas Spanyol itu tidak terlalu memegang peran penting. Dengan Jose Mourinho sedang membidik striker anyar musim depan, Torres kemungkinan besar harus menerima gaji lebih kecil jika ada klub yang menginginkannya. Conca merupakan Pemain Terbaik Liga Brasil 2010 bersama Fluminense sebelum akhirnya bergabung dengan klub China, Guangzhou Evergrande, pada 2011. Di Evergrande, pemain asal Argentina itu mendapatkan gaji US$13,78 juta (setara Rp162 miliar) per tahun. Angka gaji tersebut cukup luar biasa untuk ukuran pemain yang namanya tidak pernah terdengar di luar kawasan Amerika Selatan. Bahkan, gelandang 30 tahun itu tidak pernah memperkuat timnas Argentina di level senior. Conca pernah tercatat sebagai pemain dengan gaji tertinggi ketiga di dunia, setelah Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Adebayor hanyalah pemanis bangku cadangan ketika Andre Villas-Boas masih menjadi manajer di Tottenham Hotspur. Padahal, pemain asal Togo itu mendapat gaji hingga US$13,6 juta (setara Rp160 miliar). Beruntung, manajer Tim Sherwood kembali memberi Adebayor kepercayaan, hingga Tottenham tidak sia-sia membayar mahal mantan pemain Arsenal dan Manchester City itu. Ireland sempat diyakini akan menjadi pemain bintang di Premier League. Itu sebabnya tim papan tengah seperti Aston Villa berani menggaji pemain asal Republik Irlandia itu US$6,24 juta (setara Rp73,6 miliar) per tahun saat dibeli dari Manchester City pada 2010. Namun, pemain berkepala pelontos itu lebih banyak dipinjamkan ke Newcastle United dan Stoke City. Ireland pun akhirnya dilepas secara permanen ke Stoke, awal musim ini. Dengan usia yang sudah menginjak 32 tahun dan permainan sudah menurun, Vidic dianggap sudah tidak pantas mendapat gaji US$9,3 juta (setara Rp109 miliar) per tahun di Manchester United. Kondisi tersebut tampaknya yang membuat manajemen The Red Devils memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak sang kapten, akhir musim ini. 7. Joleon Lescott Lescott mendapat gaji lebih dari US$8juta (setara Rp94 miliar) per tahun di Manchester City. Jumlah tersebut dianggap pantas diberikan kepada Lescott pada 2 tahun lalu. Musim ini, Lescott lebih sering duduk di bangku cadangan dan baru tampil di 8 pertandingan Premier League. |